OBLOK – OBLOK DAUN SINGKONG,
SANG PRIMADONA …?
MITOS AWAL KETERSEDIAAN BAHAN MAKANAN MANUSIA
Semenjak masa
pra-Hindu dan pra-Islam, masyarakat di Pulau Jawa telah melakukan pemujaan
kepada Dewi
Sri, yang dapat mengendalikan bahan makanan di
bumi terutama padi sebagai bahan makanan pokok masyarakat. Berkah yang
diharapkan adalah panen
berlimpah dan azab yang ditakutkan adalah kemiskinan,
bencana kelaparan, hama penyakit, dan hingga batas tertentu berpengaruh pada kematian.
Pada masa
itu dipercaya bahwa di alam semesta ini terdiri dari Kahyangan yang dihuni dewa
dewi dan bumi yang dihuni manusia. Di Kahyangan dewa dewi di bawah penguasa
tertinggi Batara
Guru yang senantiasa bertitah kepada dewa dewi. Salah satu
titahnya adalah meminta dewa dan dewi bergotong-royong,
menyumbangkan tenaga untuk membangun istana baru, kalau malas kaki dan tangannya akan dipotong.
Menerima titah itu, Dewi Antaboga atau Dewa
Ular sedih
karena tidak
memiliki tangan dan kaki untuk bekerja, berarti akan menerima hukuman lain yang akan
menyebabkan kematian abadi. Ia menangis dan tetes
air matanya berubah butiran bak permata yang sesungguhnya adalah telur dengan cangkang
indah yang akhirnya menetas sebagai bayi
perempuan yang sangat cantik, lucu, dan menggemaskan, diberi nama Dewi Sri.
Dewi Sri tumbuh dan berkembang menjadi seorang gadis yang cantik, baik hati, lemah lembut, halus tutur
kata, luhur budi bahasa, memikat semua insan termasuk Batara Gurupun yang berhasrat untuk
mempersuntingnya. Melihat gelagat ini,
para dewa menjadi khawatir karena akan merusak
keselarasan di kahyangan dan oleh
karenanya Dewi Sri dibunuh.
Setelah jenazahnya dimakamkan
di
bumi, dari makamnya tumbuh beraneka tanaman yang
berguna bagi manusia, diantaranya :
3.
Dari rambutnya tumbuh
rerumputan dan berbagai bunga yang cantik dan harum
4.
Dari payudaranya
tumbuh buah buahan yang ranum dan manis.
5.
Dari lengan dan
tangannya tumbuh pohon jati, cendana, dan berbagai pohon kayu yang bermanfaat, termasuk
singkong.
8.
Dari kakinya
mucul berbagai tanaman umbi-umbian dan ketela; akhirnya dari pusaranya
muncullah tanaman padi, bahan pangan yang paling berguna bagi manusia.
9.
Dari mata kanannya muncul padi berberas
putih dan mata kirinya padi berberas
merah.
Keseluruhan tanaman tersebut merupakan berkah untuk menyediakan pangan atau menjadi awal ketersediaan bahan pangan bagi manusia. Peristiwa ini merupakan awal terjadinya “pemujaan kepada Dewi Sri”
yang sampai saat ini tetap dihormati dan dimuliakan oleh
masyarakat Jawa dalam upacara
syukuran panen yang disebut
Sekaten.
TERCIPTANYA “OBLOK OBLOK” DITINJAU DARI KEKUATAN
MISTIS RELIGIUS
Dewi
Sri adalah penguasa bahan makanan dan sebagai
kekuatan penggerak yang harus diikuti oleh
penganut kepercayaannya, baik dilarang maupun diharuskan. Salah satu yang
dilarang bagi manusia adalah “tak boleh sebutir nasi, sayuran dan makanan lain terbuang”. Khususnya terkait sayuran yang tersisa,
harus dicampur dengan sayuran baru dan disebut “OBLOK OBLOK” yang pada hakekatnya adalah “campur campur dengan
menggunakan konsepsi dalam satuan sistim pengolahan yang benar” dan ini tumbuh
berkembang dalam masyarakat Jawa sebagai nilai dan budaya.
Nilai dan
budaya kehidupan dalam masyarakat yang lama, dicampur dengan kemajuan dan budaya yang baru atau sesuatu yang serba baru dan berusaha menghapus
yang lama tetap berlangsung dalam satuan sistim yang
“mencampur”. Hal ni juga berlaku dalam makanan, yakni OBLOK-OBLOK yang pada masa
kini semakin bervariasi dengan ciri khas tetap mempertahankan rasa aslinya.
Oblok oblok,
tidak hanya bertolak dari sisa sayur, tidak hanya berasal dari bahan makanan
nabati, tetapi juga hewani. Prinsip utamanya adalah “mencampurkan berbagai
jenis bahan makanan dan masih tetap mempertahankan rasa aslinya”. Sebagai
contoh yang masih sangat mudah dijumpai antara lain adalah gudeg dengan semur, atau lodeh dengan gudeg, atau
sisa sayur kemarin dicampur dengan masakan sayur yang baru. Pada versi modern, melalui berbagai campuran aneka jenis bahan makanan yang pas, sehingga menambah cita rasa serta kelengkapan
kandungan gizi dan dengan tetap
memberikan nama Oblok Oblok.
MENGENAL OBLOK OBLOK BAHAN
BAKU DAUN SINGKONG
Daun
singkong berasal dari pohon singkong/ketela pohon/ubi kayu (Latin : manihot utilisma, keluarga Euphorbiacea), yang berasal
dari Brasil, awal diperkenalkan oleh orang Portugis pada abad ke-16. Pemilihan
oblok-oblok dengan bahan baku daun singkong, didasarkan pada :
1.
Pohon singkong nyaris dapat ditanam di seluruh wilayah
Indonesia dengan mudah, murah, relatif cepat dapat dipanen daunnya kurang dari
1 bulan dan umbinya sekitar 5-7 bulan.
2.
Adanya kandungan gizi daun singkong sangat lengkap, yakni mengandung energi, protein, lemak, karbohidrat,
calsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, dan Vitamin C. Khususnya kandungan Vitamin C paling tinggi dibanding daun lain, yaitu dalam 100 gram daun singkong mengandung 275 mg vitamin C.
3.
Walaupun daun singkong mengandung racun sianida (HCN) yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, seperti penyempitan saluran napas, mual,
muntah, sakit kepala, bahkan bisa menimbulkan kematian, relatif mudah diantisipasi dengan cara :
a.
Memetik
pada pagi hari karena pada siang/sore
hasil asimilasi/fotosintesis sudah
berlangsung dan akan mengandung sianida,
b.
Meremas-remas
atau memotong-motong daun, dibiarkan
selama 5 – 10 menit agar agak layu,
c.
Merebus
daun dan
tambahkan minyak kelapa, bumbu dan teri seberat satu per dua puluh sampai satu
per tiga puluh berat daun akan menghilangkan
racun, tetapi akan menambah nutrisi juga.
4.
Fakta, sampai saat ini bahan makanan yang bertolak
dari bahan baku awal daun singkong dan diolah dengan metoda oblok oblok tetap
berkembang di dalam masyarakat. Diantaranya Oblok Oblok Daun Singkong Tempe,
Oblok Oblok Daun Singkong Ayam dsb
RESEP MASAKAN OBLOK-OBLOK DAUN SINGKONG
Bahan:
1. 300 gram daun singkong
2. 75 gram ikan teri, goreng
3. 750 gram santan dari 1 butir
kelapa
4. 3 buah tomat, potong-potong
5. Minyak secukupnya untuk menumis
6. 3 lembar daun salam
7. 3 batang serai, memarkan
8. 1 ruas jari lengkuas, memarkan
9. 1 sendok teh garam
|
|
Bumbu yang dihaluskan:
1. 12 butir bawang merah
2. 3 siung bawang putih
3. 10 butir kemiri
4. 1 ruas jari kunyit
5. 1 buah cabai merah
|
CARA MENGOLAH OBLOK
OBLOK DAUN SINGKONG :
1.
Daun singkong dicuci bersih, diremas-remas
2.
Rebus ± 5 menit atau sampai empuk, tiriskan.
Potong-potong. Sisihkan.
3.
Tumis bumbu halus hingga harum.
4.
Masukkan daun salam, serai, lengkuas, tomat, garam, daun
singkong, santan. Masak hingga mendidih, aduk-aduk. Masukkan ikan teri. Aduk
rata.
5.
Angkat dan hidangkan.
Hasil sajian = 3 Porsi
HITUNGAN KANDUNGAN GIZI Per
Porsi Oblok-Oblok DAUN SINGKONG
1.
Energi
= 538,35 kal
2.
Protein
= 29,475 gram
3.
Lemak
= 34,9 gram
4.
Karbohidrat = 34,1 gram
5.
Kalsium = 825,25 mg
6.
Fosfor = 517,5 mg
7.
Besi = 8,35 mg
8.
Vitamin
A = 16270 SI
9.
Vitamin
B1 = 0,4 mg
10. Vitamin C = 300 mg
KESIMPULAN :
1.
Dalam konteks sejarah tentang bahan makanan bagi
masyarakat di Pulau Jawa yang harus dikelola secara efisien dan efektif telah
ditumbuh kembangkan semenjak zaman pra Hindu dan terus dilestarikan sampai saat
ini. Salah satu bukti adanya pengelolaan yang efisien dan efektif dimaksud
adalah dengan adanya istilah/nama olahan bahan makanan yang disebut Oblok oblok
yang berkembang secara variatif.
2.
Oblok oblok yang masih terjaga dan berkembang
variasinya sampai dewasa ini di Pulau Jawa adalah Oblok Oblok Daun Singkong
(dicampur ikan teri yang akan melengkapi kandungan gizi). Hal ini karena mudah
dan murahnya untuk memperoleh bahan baku, di sisi lain karena adanya kandungan
gizi yang tinggi.
3.
Walaupun pohon singkong bukan merupakan tanaman asli
Indonesia, tetapi sangat mudah untuk dibudidayakan nyaris di seluruh Indonesia
(…tingkat kayu dan batu jadi tanaman…Koes Plus).
REKOMENDASI
1.
Oblok Oblok, dalam tinjauan sejarah, filosofis tentang
pengelolaan bahan makanan perlu disosialisasikan (gradasi aplikatif) secara
meluas di seluruh Indonesia. Manakala dapat dilaksanakan sistem pengolahan
makanan a’la Oblok Oblok me-nasional, maka Oblok Oblok (utamanya daun singkong)
benar-benar dapat menjadi Sang Primadona bagi segenap bangsa ini.
2.
Oblok Oblok Daun Singkong dapat digunakan sebagai
titik masuk mensosialisasikan nya karena akan langsung memberikan hasil dan
dampak positif. Ditinjau dari sisi pembudidayaannya (termasuk di lahan kering
miskin hara, tandus dan kurang air/hujan), warga masyarakat miskin agar dapat
memenuhi kebutuhan asupan gizi seimbang.
3.
Salah satu bentuk yang secara kongkrit dapat dilakukan
adalah menyediakan berbagai variasi resep Oblok Oblok Daun Singkong yang
dilengkapi dengan Teknis Pembudidayaan Pohon Singkong. Terlebih dapat diberikan
perangsang lain, diantara kegiatan Demo, Pelatihan Tata Boga Pengolahan Oblok
Oblok dan bantuan bibit Pohon Singkong.
Nama : Ikha
Deviyanti Puspita, S.Gz, Dietisien, MKM
Alamat lengkap : Prodi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
Jl RS Fatmawati, Pondok Labu, Jakarta Selatan
Username Facebook: Ikha Deviyanti
Puspita
Username twitter : @ikhadeviyanti
No telepon : 082112521287