The Benefit of
School Feeding
Anak
sekolah merupakan anak golongan umur 6 sampai dengan 18 tahun. Dalam periode
ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan dikemudian hari. Masalah kesehatan
tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan
gangguan belajar. Permasalahan kesehatan pada anak umumnya akan menghambat
pencapaian prestasi pada peserta didik disekolah. Deteksi dini gangguan
kesehatan anak sekolah dapat mencegah atau mengurangi komplikasi yang
diakibatkan menjadi lebih berat lagi. Peningkatan
perhatian melalui pemberian nutrisi sesuai kualitas dan kuantitas yang baik
serta benar dapat tercipta anak sekolah yang cerdas, sehat dan berprestasi.
School
feeding adalah suatu program pemberian makanan untuk anak sekolah Bentuk school
feeding tergantung oleh kebijakan sekolah dan lama proses belajar mengajar. Ada
dua jenis bentuk school feeding, yaitu makanan lengkap (snack dan makan siang)
dan makanan kudapan(snack) saja.
Adanya
fasilitas school feeding memiliki kontribusi nutrisi sebesar 2/5 dari total
konsumsi makan dalam sehari dengan asumsi makan siang lebih besar dari makan
pagi (1/5) dan sama dengan makan malam (2/5).
School
feeding dapat memenuhi kebutuhan energi karena aktivitas disekolah yang tinggi,
selain itu dapat mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang
tidak sehat dan tidak aman, serta dapat digunakan dalam pengenalan berbagai
jenis makan yang mungkin tidak disukai anak ketika disajikan dirumah, tapi akan
menerima makanan ketika disajikan disekolah dengan demikian anak dapat mengenal
aneka bahan pangan.
Kontribusi
school feeding sangat penting, karena lambung akan terisi kembali, dengan
demikian kadar gula darah akan meningkat kembali.Keadaan ini mempengaruhi kerja
otak, peningkatan glukosa darah segera setelah makan merangsang pengeluaran
insulin dan menekan glukagon.
Dalam
keadaan normal sistem saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai
sumber energi. Dalam proses absorbsi, glukosa diabsorbsi secara aktif
menggunakan alat angkut protein dan energi. Apabila persediaan glukosa darah
menurun, hati akan mengubah sebagian dari glikogen menjadi glukosa dan
mengeluarkannya ke dalam aliran darah. Glukosa ini akan dibawa oleh darah ke
seluruh bagian tubuh yang memerlukan, seperti otak dan sistem saraf. Tubuh
hanya dapat menyimpan glikogen dalam jumlah terbatas yaitu untuk keperluan
energi beberapa jam. Agar tubuh selalu memperoleh glukosa untuk keperluan
energi sebaiknya tiap hari makan makanan sumber karbohidrat pada selang waktu
tertentu, karena persediaan glikogen hanya bertahan untuk keperluan beberapa
jam.
By : Ikha Deviyanti P, S.Gz, Dietisien, MKM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar