Selasa, 23 Oktober 2012

The Benefit of School Feeding


The Benefit of School Feeding

Anak sekolah merupakan anak golongan umur 6 sampai dengan 18 tahun. Dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan pada anak umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik disekolah. Deteksi dini gangguan kesehatan anak sekolah dapat mencegah atau mengurangi komplikasi yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi. Peningkatan perhatian melalui pemberian nutrisi sesuai kualitas dan kuantitas yang baik serta benar dapat tercipta anak sekolah yang cerdas, sehat dan berprestasi.
School feeding adalah suatu program pemberian makanan untuk anak sekolah Bentuk school feeding tergantung oleh kebijakan sekolah dan lama proses belajar mengajar. Ada dua jenis bentuk school feeding, yaitu makanan lengkap (snack dan makan siang) dan makanan kudapan(snack) saja.
Adanya fasilitas school feeding memiliki kontribusi nutrisi sebesar 2/5 dari total konsumsi makan dalam sehari dengan asumsi makan siang lebih besar dari makan pagi (1/5) dan sama dengan makan malam (2/5).
School feeding dapat memenuhi kebutuhan energi karena aktivitas disekolah yang tinggi, selain itu dapat mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang tidak sehat dan tidak aman, serta dapat digunakan dalam pengenalan berbagai jenis makan yang mungkin tidak disukai anak ketika disajikan dirumah, tapi akan menerima makanan ketika disajikan disekolah dengan demikian anak dapat mengenal aneka bahan pangan.
Kontribusi school feeding sangat penting, karena lambung akan terisi kembali, dengan demikian kadar gula darah akan meningkat kembali.Keadaan ini mempengaruhi kerja otak, peningkatan glukosa darah segera setelah makan merangsang pengeluaran insulin dan menekan glukagon.
Dalam keadaan normal sistem saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Dalam proses absorbsi, glukosa diabsorbsi secara aktif menggunakan alat angkut protein dan energi. Apabila persediaan glukosa darah menurun, hati akan mengubah sebagian dari glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya ke dalam aliran darah. Glukosa ini akan dibawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh yang memerlukan, seperti otak dan sistem saraf. Tubuh hanya dapat menyimpan glikogen dalam jumlah terbatas yaitu untuk keperluan energi beberapa jam. Agar tubuh selalu memperoleh glukosa untuk keperluan energi sebaiknya tiap hari makan makanan sumber karbohidrat pada selang waktu tertentu, karena persediaan glikogen hanya bertahan untuk keperluan beberapa jam.

By : Ikha Deviyanti P, S.Gz, Dietisien, MKM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar